Peta Kuliner Bogor


Lihat Peta Kuliner Bogor di peta yang lebih besar

Senin, 02 April 2012

The Admirer of Rain..


I show you the worldYou're the Rain ..
I adore .. This feeling never run out ..

Rain, do not you run awayBecause I will not chase you.
I'll be there beside youAlthough you did not see my presence ..

I admire you, Rain.
Until I want to be one of your drops. Be part of your dew. And disappear together when the sun rises.

Rain, the presence you can not be replaced. Even millions of colors created by the rainbowthe Rain still I yearn.

RainI hope this poem to replace me. As a metaphor that I continue to love you ..
I also hope you know I made ​​this poem just for you ..

I, The admirer of Rain...

Minggu, 01 April 2012

Hujan Ku pada Ilahi..

Coba, Hujan lihatkan?
Tengoklah sekelilingmu..
Semua sibuk dalam ranah duniawi..
Tenggelam oleh bujukan-bujukan manusia..

Aku yang disini berusaha berpijak..
Masih dalam tanah pertiwi yang mulai memudar artinya..
Aku sedih, Hujan..
Apa arti hadirmu masih bisa diartikan sebagai damai?
Kurasa mereka lupa..

Terlalu munafik, kurasa..
Bertopeng, bergelayut dan berlomba dalam kebohongan..

Tak punya lidah, kurasa..
Mudahnya hilang dan pergi tanpa peduli..

Hujan, selalu ingatkan aku untuk selalu bernafas..
Bernafas dalam Ilahi-Nya..
Dalam jalan-Nya..
Dan melihat dalam kasih-Nya..

Puisi Tanpa Judul

Tuhan, apapun itu..
Semua yang kuhirup tak membuatku tenang..
Aku resah..
Tenggelam..
Redup..
Tak ada arah..

Aku bimbang..
Setiap aku melangkah yang kupikir hanyalah perih..
Pastikan semua tembok kan menghilang..
Yang membatasiku tuk melangkah jauh..

Warna-warna ku seolah memudar..
Memuai sudah terhisap dalam lubang hitam..
Kelam..
Teriak pun enggan..

Kini mungkin tak peduli lagi pada semua..
Muka-muka penuh ego itu berkecamuk dalam dunia..
Semua tak pungkiri kalau mereka samanya seperti iblis yang terus menggrogoti nurani..

Tuhan, adakah adaku?
Hadirkah hadirku?
Apa bisa aku terus menuai warna, walau hanya abu-abu?