Terkadang menikmati waktu sendiri itu bebas. Dimana aku menulis, melangkah, apa yang aku makan dan apa yang aku pikirkan. Semuan bebas. Tanpa perlu ada komentar-komentar yang mengekang. Yang cukup membuat semua serba dalam keterbatasan. Waktu memang 24 jam dalam sehari, tapi itu bukanlah sebuah alasan yang jamak untuk tidak meraih yang terbaik bagi perasaan. Kalau saja memang seperti itu, mungkin tak ada lagi sebuah kesempatan yang selalu datang yang tak tahu kapan dan dimana.
Seseorang. Hhhh, galau.. Lucu mungkin. Tapi, bagaimana lagi. Kita tidak pernah bisa menebak suatu perasaan. Yang terkadang memapah angan yang terus ingin dikembang seluas angkasa, yang terkadang ingin menyelam hati seseorang sedalam lautan yang tak tahu dasarnya. Tak bisa dinilai. Tak bisa ditebak. Semua menunggu. Tergugu dalam sendiri. Inilah waktu dimana aku menikmati kesendirian. Terus menyelami pikiran. Apa yang aku mau dan yang aku rasa.
Waktu tak terasa. Yah, itulah waktu. Tak terbatas. Angkuh. Tak peduli orang bagaimana melihat dan seperti apa. Terus berjalan. Congkak. Tak ada hambatan. Bebas berhenti ditiap titip, ditiap angka. Teratur. Seolah paling pintar dalam menghitung. Kisahnya semua orang tahu. Tetap berjalan. Dan banyak orang yang memerlukan waktu. Waktu ku tiap detiknya mengukir kisah yang berbeda. Dan biarkan kunikmati kesendirianku dengan waktuku.
Peta Kuliner Bogor
Lihat Peta Kuliner Bogor di peta yang lebih besar
Kamis, 28 Juni 2012
Waktu (tiktoktiktok)
Diposting oleh Blognya Cita di 22.21Label: Tulisan Prosa
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar