Rain. Rain..
Where are you? I am here alone. See the empty road. Standing in the middle of the night longing for the dawn. Star dream embraced the moon. Waiting for the sun misses the dusk came. And back again in the shelter of the universe.
Quite again. With the Rain..
Hujan. Hujan..
Dimana kamu? Disini aku sendiri. Melihat jalan yang kosong. Berdiri ditengah malam yang rindukan fajar. Memimpikan bintang dipeluk bulan. Merindukan mentari yang menunggu senja datang. Dan kembali lagi dalam lindungan semesta.
Sepi kembali. Dengan Hujan..
Bogor, 18 Okt 2012 21.50 WIB
*diposting juga di ismycita.tumblr.com*
Peta Kuliner Bogor
Lihat Peta Kuliner Bogor di peta yang lebih besar
Kamis, 18 Oktober 2012
Rain.. Hujan..
Diposting oleh Blognya Cita di 08.10Label: Tulisan Prosa
Minggu, 14 Oktober 2012
Eksistensi Sebuah Rasa..
Diposting oleh Blognya Cita di 03.52Pernah kuberpikir untuk tidak mengindahkan sebuah rasa kejujuran dalam hidup. Bermimpi terus. Berkhayal hingga ujungnya pun membuat ku terjerembab dalam pusara hening yang membuat hilang seketika. Waktu ku berhenti untuk memikirkan sejenak apa itu rasa dan apa itu logika. Semalam itu membuat waktu ku berubah sedemikian detik. Beranjak dewasa, dan aku tahu membenci perubahan itu. Terkadang apa yang kita lihat belumlah tentu benar. Begitu pula dengan rasa belum tentulah sama dengan apa yang diutarakan orang lain.
Semua yang terjadi belumlah tentu benar. Biarkan semua menjadi misteri yang kelak aku kan dapatkan semua jawabannya..
Label: Tulisan Prosa
Kamis, 23 Agustus 2012
Sebuah Cerita di Negeri Senja III
Diposting oleh Blognya Cita di 05.46Pelangi (Bogor, 23 Agustus 2012 pukul 19.30 WIB)
Aku Pelangi. Seperti yang orang yang bilang berwarna merah, kuning, hijau di Langit nya yang biru jingga.
Jingga ku memudar. Tenggelam dalam siluet ungu merambah kelabu.
Sedih itu abu-abu. Gelap, dan warna ku hilang. Memuai, terserap dalam kelamnya Awan membawa Hujan. Aku yang mungkin dianggap senang ketika Hujan turun, tapi tidak. Aku yang hanya hadir dalam keinginan Hujan. Hanya sebagai pelengkapnya yang meranah dingin.
Sebenarnya aku iri pada Langit. Dapat memeluk semua elemen beserta isinya. Dan dapat teratur menentukan siapa saja yang ada pada malam dan pagi.
Aku dalam Senja. Senandung siluet ini kupersembahkan pada semua yang mencintai tanpa batas...
*bersambung*
Label: Tulisan Prosa
Rabu, 22 Agustus 2012
Sebuah Cerita di Negeri Senja II
Diposting oleh Blognya Cita di 04.55Awan (Bogor, 22 Agustus 2012 pukul 18.48 WIB)
Dari Negeri Senja kini kembali bercerita. Bercerita sebuah Awan yang malu akan hadirnya Mentari. Hujan pun tak kunjung usai. Seolah Awan ingin terus memeluk Mentari.
"Hi, Hujan. Kapan engkau kan usai? Aku tak sabar memeluk Mentari yang sebentar lagi berganti Petang"
Hujan dengan angkuhnya terus menghujam bumi, tak peduli seberapa tetes turun dengan niatnya. Awan sebagai budaknya Hujan terus menuruti kemana sang empunya pergi. Sampai habis sudah. Hilang. Menyatu dengan Embun.
Dalam prosanya, Awan telah menjelma dan menyatu dengan Bumi. Lambat laun Senja hadir. Waktu pun berjalan tak kenal siapa yang sedang jatuh..
Awan. Dalam diamnya mengagumi Mentari...
*bersambung*
Label: Tulisan Prosa
Kamis, 16 Agustus 2012
Sebuah Cerita di Negeri Senja
Diposting oleh Blognya Cita di 17.49Hujan (Bogor, 17 Agustus 2012 pukul 07.43 WIB)
Sebut saja aku Hujan. Aku yang tak bisa ditebak datangnya kapan, hanya bisa terbentuk dari memuainya air keatas awan. Aku seperti menyerap jiwa yang kembali ke tanah. Merasakan sepinya, gelapnya, dan memetik semua kisahnya. Dan saat itu tiba, aku berbagi. Dan aku ciptakan setiap rintikanku menjadi sebuah nyanyian bagai sekelompok Marching Band dipandu dengan kondekturnya.
Ya, panggilan itu tiba. Aku dengan pasukanku bersiap turun ke bumi. Membasahi. Menyetubuhi bumi dengan rakus. Sementara itu aku menikmati semua. Berlomba-lomba membasahi wajah-wajah polos, yang terkadang membenci hadirnya kami.
Aku, Sang Hujan. Silakan mencintai dan membenciku. Tapi, jangan kau pungkiri kehadiranku bisa berarti dilain waktu..
*bersambung*
Label: Tulisan Prosa
Senin, 13 Agustus 2012
Kuliner Kota Bogor - Pantasteik, Botani Square
Diposting oleh Blognya Cita di 20.30Wisata Kuliner #5
Botani Square 2nd Floor
Jl Raya Pajajaran no 69-71
bogor, Jawa Barat
Lokasi ini strategis dari arah keluar pintu tol Baranang Siang. Tinggal ambil arah ke kanan, lalu ambil jalan berputar ke Tugu Kujang, lalu tinggal menyebrang masuk ke Botani Square. Restoran ini pun terletak di lantai kedua. Bagi para kuliners pencinta steak maupun pasta, ini bisa jadi salah satu tempat makan yang dikunjungi karena rasa dari makanan, dan tempat yang nyaman.
Pertama saya kesini, saya langsung memilih menu Noddle Tom Yam Soup.
Label: Kuliner Bogor
Kamis, 09 Agustus 2012
Kuliner Kota Bogor - Midori Japanese Restaurant
Diposting oleh Blognya Cita di 20.34Wisata Kuliner #4
Jl Raya Pajajaran No 53 Babakan , Bogor 16151
Tlp (0251) 8381155, 8384411
Di Bogor sudah banyak restoran-restoran Jepang, salah satunya Midori Japanese Restaurant. Restoran ini bisa ditempuh menggunakan angkutan umum 08/09 jurusan WR Jambu dari arah Tugu Kujang, lokasinya sebelah kiri jalan setelah showroom Nisan. Restoran ini juga menyatu dengan body treatment, seperti spa.
Ini menu-menu yang saya pesan bersama teman saya :
Label: Kuliner Bogor
Kuliner Kota Bogor - Cimory Resto
Diposting oleh Blognya Cita di 06.26Wisata kuliner #3
Jl Raya Puncak Km 77 Cisarua, Bogor
Tlp (0251) 8526922
Ingin kuliner dengan nuansa pemandangan nan sejuk dan sarana edukasi bagi anak-anak? Cimory Resto yang letaknya di Cisarua, sebelum Taman Safari ini menyuguhkan suasana pegunungan yang asri, udara yang sejuk, sarana edukasi untuk anak-anak mengenai cara pembuatan susu, yoghurt atau snack yang berbahan dasar susu., dan juga para kuliners akan banyak pilihan cake yang berbahan dasar susu yang fresh.
Lokasi ini bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum 01 Cisarua di terminal Sukasari.
Waktu itu saya mencoba menu-menu pilihan dibawah ini :
Label: Kuliner Bogor
Kuliner Kota Bogor - Mbah Jingkrak
Diposting oleh Blognya Cita di 05.42Wisata Kuliner #2
Mbah Jingkrak Bogor
Jl Kumbang No 15 Bogor
Tlp. (0251) 8348550
Dari nama restorannya saja sudah nyentrik, apalagi kalau sudah nyobain masakannya. Hmmm, pasti ketagihan. Bagi pencinta masakan Jawa, apalagi yang suka makanan pedas, disinilah tempatnya. Lokasinya dekat Kampus D3 IPB ini sangat diminati oleh para kuliners yang doyan pedas. Lokasinya bisa ditempuh menggunakan angkutan umum 08 yang mau ke arah BTM (dari WR. Jambu) atau 09 yang mau ke arah Ramayana (dari WR. Jambu), lebih tepatnya lokasi ini terletak dibelakang factory outlet sekitar Pajajaran.
Ketika memasuki tempat makan ini,ara kuliners akan langsung disuguhkan berbagai masakan pilihan. Dimulai dari menu Ayam Laos Wewe yang super pedas, sayur krecek nya yang gurih, dan berbagi pilihan sambal. Dari sambal mangga sampai sambal setan (asli bener-bener pedas).
Label: Kuliner Bogor
Rabu, 08 Agustus 2012
Kuliner Kota Bogor - Ayam Geprek Istimewa
Diposting oleh Blognya Cita di 13.08Label: Kuliner Bogor
Kamis, 28 Juni 2012
Waktu (tiktoktiktok)
Diposting oleh Blognya Cita di 22.21Terkadang menikmati waktu sendiri itu bebas. Dimana aku menulis, melangkah, apa yang aku makan dan apa yang aku pikirkan. Semuan bebas. Tanpa perlu ada komentar-komentar yang mengekang. Yang cukup membuat semua serba dalam keterbatasan. Waktu memang 24 jam dalam sehari, tapi itu bukanlah sebuah alasan yang jamak untuk tidak meraih yang terbaik bagi perasaan. Kalau saja memang seperti itu, mungkin tak ada lagi sebuah kesempatan yang selalu datang yang tak tahu kapan dan dimana.
Label: Tulisan Prosa
Just posted @ Jcoffee ...
Diposting oleh Blognya Cita di 22.09Semalam baru saja semuanya menuai kenangan lalu lagi. Yang dulu hilang, dan ya, kini hadir lagi sebagai fatamorgana. Aku tidak pernah tahu, sampai kapanpun tidak akan pernah tau sampai mana perasaan itu terbatas. Hilangnya logika. Terjun terus kedalam lubang yang sama. Aku terkadang ingin memungkiri semua. Beralih-alih bahwa aku merindukan sosok yang tak pernah ada wujudnya. Waktu itu aku berharap sebuah eksistensi mengubah sudut pandangku. Tapi nyatanya, tidak sama. Semua berjalan begitu saja, tanpa pernah tau apa dan bagaimana selanjutnya.
Sekarang ini memang semua resiko, ketika detik pertama menghirup nafas itu adalah dimana aku memulai menulis, mengetik, dan mengukir skenario hidup ku. Yah memang pada akhirnyalah Tuhan yang menentukan. Aku bukanlah fanatik idealis, yang teguh akan sebuah prinsip yang mungkin terkadang mengekang kehidupan yang seharusnya berjalan. Seiring waktuku bisa saja seseorang menarikku untuk tidak hidup dalam nyata. Seolah-olah semua ini hanya mimpi. Hilang. Tanpa harus tahu arah kemana.
Balik lagi dari yang semalam. Kamu, ya, kamu yang memang pernah membuat pelangi dalam lembaran langitku, yang semalam buat langitku bertambah lagi bintangnya. Kamu yang mungkin tak pernah hilang, dan kamu tahu itu bahwa kenangan hanyalah sebuah kenangan. Tidak ada kekuatan sama sekali untuk kedepannya. Aku dan diriku kini sudah biasa berjalan tanpa warna lagi yang sama dan cahaya dari kamu yang sama. Kini biarlah semua berjalan, tanpa sesal.
Biarkan aku hidup 100, 1.000 bahkan 1.000.000 dekade lagi agar terus bebas dalam hati dan langkahku. Semuanya, bukan karena kamu.
Label: Tulisan Prosa
Senin, 02 April 2012
The Admirer of Rain..
Diposting oleh Blognya Cita di 06.00
I adore .. This feeling never run out ..
Rain, do not you run away. Because I will not chase you.
I'll be there beside you. Although you did not see my presence ..
I admire you, Rain.
Until I want to be one of your drops. Be part of your dew. And disappear together when the sun rises.
Rain, the presence you can not be replaced. Even millions of colors created by the rainbow, the Rain still I yearn.
Rain, I hope this poem to replace me. As a metaphor that I continue to love you ..
I also hope you know I made this poem just for you ..
I, The admirer of Rain...
Label: Tulisan Prosa
Minggu, 01 April 2012
Hujan Ku pada Ilahi..
Diposting oleh Blognya Cita di 06.01Coba, Hujan lihatkan?
Tengoklah sekelilingmu..
Semua sibuk dalam ranah duniawi..
Tenggelam oleh bujukan-bujukan manusia..
Aku yang disini berusaha berpijak..
Masih dalam tanah pertiwi yang mulai memudar artinya..
Aku sedih, Hujan..
Apa arti hadirmu masih bisa diartikan sebagai damai?
Kurasa mereka lupa..
Terlalu munafik, kurasa..
Bertopeng, bergelayut dan berlomba dalam kebohongan..
Tak punya lidah, kurasa..
Mudahnya hilang dan pergi tanpa peduli..
Hujan, selalu ingatkan aku untuk selalu bernafas..
Bernafas dalam Ilahi-Nya..
Dalam jalan-Nya..
Dan melihat dalam kasih-Nya..
Label: Tulisan Prosa
Puisi Tanpa Judul
Diposting oleh Blognya Cita di 05.55Tuhan, apapun itu..
Semua yang kuhirup tak membuatku tenang..
Aku resah..
Tenggelam..
Redup..
Tak ada arah..
Aku bimbang..
Setiap aku melangkah yang kupikir hanyalah perih..
Pastikan semua tembok kan menghilang..
Yang membatasiku tuk melangkah jauh..
Warna-warna ku seolah memudar..
Memuai sudah terhisap dalam lubang hitam..
Kelam..
Teriak pun enggan..
Kini mungkin tak peduli lagi pada semua..
Muka-muka penuh ego itu berkecamuk dalam dunia..
Semua tak pungkiri kalau mereka samanya seperti iblis yang terus menggrogoti nurani..
Tuhan, adakah adaku?
Hadirkah hadirku?
Apa bisa aku terus menuai warna, walau hanya abu-abu?
Label: Tulisan Prosa